Minggu, 17 Januari 2016

ANALISIS PT GARUDA INDONESIA

MAKALAH ANALISIS PT GARUDA INDONESIA
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik
Dosen Pengampu: Rini Setyo Witiastuti





Disusun oleh:
Lutfatul Nadzifah       (7311413067)
Puput Yuniasih           (7311413076)




Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang
2015






BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
PT Garuda Indonesa (Persero) Tbk adalah maskapai penerbangan nasional yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia ( BUMN ). Garuda adalah nama burung mitos dalam legenda pewayangan. Sejak Juni 2007, maskapai ini, bersama dengan maskapai Indonesia lainnya, dilarang menerbangi rute Eropa karena alasan keselamatan, namun larangan ini dicabut dua tahun kemudian. Setahun sebelumnya, maskapai ini telah menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA yang berarti bahwa Garuda telah seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional. Garuda masuk dalam daftar maskapai bintang empat dari Skytrax yang berarti memiliki kinerja dan pelayanan yang bagus.
Tahun 2014 Garuda akan bergabung dengan aliansi penerbangan SkyTeam.Pada 2012, Garuda Indonesia mendapat penghargaan Best International Airline di antara maskapai-maskapai kelas dunia lainnya dengan 91 persen penumpang menyatakan sangat puas dengan pelayanan maskapai ini.Garuda juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Liverpool FC Inggris.
Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga teman Presiden Soekarno, Dr. Konijnenburg, menghadap dan melapor kepada Presiden di Yogyakarta bahwa KLM Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada pemerintah sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) dan meminta kepada beliau memberi nama bagi perusahaan tersebut karena pesawat yang akan membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta nanti akan dicat sesuai nama itu. Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab dengan mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial, Ik ben Garuda, Vishnoe’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden (“Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu”).
Maka pada tanggal 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang bersejarah yaitu pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran – Jakarta untuk pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan logo baru, Garuda Indonesian Airways, nama yang diberikan Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.
Garuda Indonesia berawal dari tahun 1940-an, di mana Indonesia masih berperang melawan Belanda. Pada saat itu, Garuda terbang jalur spesial dengan pesawat DC-3.Pada tanggal 26 Januari 1949 dianggap sebagai hari jadi Garuda Indonesia. Pada saat itu nama maskapai adalah Indonesian Airways. Pesawat pertama mereka bernama Seulawah atau Gunung Emas, yang diambil dari nama gunung terkenal di Aceh. Dana untuk membeli pesawat ini didapatkan dari sumbangan rakyat Aceh, pesawat tersebut dibeli seharga 120,000 Dollar Malaya yang sama dengan 20 kg emas. Maskapai ini tetap mendukung Indonesia sampai revolusi terhadap Belanda berakhir.Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli penerbangan dari Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1950 dari Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij, perusahaan penerbangan nasional Hindia Belanda.Garuda pada awalnya adalah hasil joint venture antara Pemerintah Indonesia dengan maskapai Belanda, Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM). Pada awalnya, Pemerintah Indonesia memiliki 51% saham dan selama 10 tahun pertama, perusahaan ini dikelola oleh KLM. Karena paksaan nasionalis, KLM menjual sebagian dari sahamnya pada tahun 1953 ke pemerintah Indonesia.
Pemerintah Burma banyak menolong maskapai ini pada masa awal maskapai ini. Oleh karena itu, pada saat maskapai ini diresmikan sebagai perusahaan pada 31 Maret 1950, Garuda menyumbangkan sebuah pesawat DC-3 kepada Pemerintah Burma.Pada mulanya, Garuda memiliki 27 pesawat terbang, staf terdidik, bandara dan jadwal penerbangan, sebagai kelanjutan dari KNILM.Ini sangat berbeda dengan perusahaan-perusahaan pionir lainnya di Asia.Pada tahun 1953, maskapai ini memiliki 46 pesawat.Tahun 1956 mereka mengangkut jamaah haji dan membuat jalur penerbangan pertama ke Mekkah.
Pada tanggal 11 Februari 2011.Garuda memulai IPO sebagai langkah awal menuju bursa saham.Pemerintah menyatakan bahwa harga saham Garuda adalah Rp.750 per saham dan mengurangi penawaran saham dari 9.362 lembar ke 6.3 lembar saham. Garuda Indonesia memutuskan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia. Pada 27 April 2012, CT Corp melalui PT Trans Airways membeli 10.9% saham Garuda Indonesia di harga Rp620 per lembar dengan total sebesar Rp 1,53 triliun. Harga ini lebih rendah dari harga terendah yaitu Rp395 per lembar, tapi masih dibawah harga IPO sebesar Rp750 per lembar.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang profil perusahaan, maka yang menjadi permasalahan dan diungkapkan dalam makalah ini adalah:
1.      Mengidentifikasi visi, misi, tujuan, dan strategi PT. Garuda Indonesia Airlines
2.      Mengembangkan visi dan misi PT. Garuda Indonesia Airlines
3.      Mengidentifikasi peluang dan tantangan eksternal PT. Garuda Indonesia Airlines
4.      Bagaimana EFE Matrix PT. Garuda Indonesia Airlines?
5.      Bagaimana competitive provide matrix PT. Garuda Indonesia Airlines?
6.      Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan internal PT. Garuda Indonesia Airlines
7.      Bagaimana IFE Matrix PT. Garuda Indonesia Airlines?
8.      Bagaimana analisis SWOT dan BCG matrix PT. Garuda Indonesia Airlines?
9.      Bagaimana merekomendasikan strategi spesifik dan tujuan jangka panjang PT. Garuda Indonesia Airlines?
10.  Bagaimana spesifikasi rekomendasi-rekomendasi bisa di terapkan dan memperoleh hasil yang ingin diraih?
11.  Bagaimana merekomendasikan tujuan tahunan yang spesifik berikut kebijakan untuk satu tahun ke depan bagi PT. Garuda Indonesia Airlines?
12.  Bagaimana merekomendasikan tahapan-tahapan untuk review dan evaluasi strategi untuk PT. Garuda Indonesia Airlines?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui visi, misi, tujuan, dan strategi PT. Garuda Indonesia Airlines
2.      Dapat mengembangkan visi dan misi PT. Garuda Indonesia Airlines
3.      Untuk mengetahui peluang dan tantangan eksternal serta EFE Matrix PT. Garuda Indonesia Airlines
4.      Untuk mengetahui competitive provide matrix dengan perusahaan pesaing
5.      Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal serta IFE Matrix PT. Garuda Indonesia
6.      Dapat menganalisis SWOT dan BCG Growth-Share Matrix PT. Garuda Indonesia Airlines
7.      Dapat merekomendasikan strategi spesifik dan tujuan jangka panjang untuk PT. Garuda Indonesia
8.      Dapat mengetahui spesifikasi rekomendasi-rekomendasi bisa di terapkan dan memperoleh hasil yang diinginkan oleh PT. Garuda Indonesia Airlines
9.      Dapat merekomendasikan tujuan tahunan yang spesifik beserta kebijakan untuk satu tahun ke depan untuk PT. Garuda Indonesia Airlines
10.  Dapat merekomendasikan tahapan-tahapan untuk review dan evaluasi strategi untuk PT. Garuda Indonesia Airlines









BAB II
PEMBAHASAN


A.    Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi PT. Garuda Indonesia Airlines
1.      Visi
Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia mengunakan keramahan Indonesia.
2.      Misi
Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang professional.
3.      Tujuan
Tujuan utama Garuda Indonesia adalah kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam jangka waktu dua tahun, Garuda telah menghidupkan kembali kebudayaan perusahaan, yaitu higher Seat Load Factor, improve On Time Performance, menambah penghasilan dan profitabilitas dan mengembangkan kepuasan pelanggan. Anak perusahaan Garuda juga menerapkan tujuan yang sejalan dengan perusahaan induknya, yaitu kepuasan pelanggan.
4.      Startegi
Garuda Indonesia mendirikan beberapa UBS dan menggaet beberapa usaha strategis untuk mendukung operasional yaitu Unit Bisnis Garuda Sentra Medika (GSM) dan Unit Bisnis Garuda Cargo. Garuda Indonesia juga mempunyai anak perusahaan untuk mendukung seluruh kegiatannya dan diatur secara independen namun tetap di bawah pengawasan induk perusahaan. Anak Perusahaan Garuda Indonesia adalah PT. Aerowisata, PT. Abacus DSI, PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan PT. Aero System Indonesia. PT. Aerowisata  didirikan di Jakarta tanggla 30 Juni 1973 yang mengembangkan usaha jasa yang berkaitan dengan industri pariwisata seperti bidang perhotelan, jasa boga, transportasi darat, dan agen perjalanan. PT. Abacus Distribution Systems Indonesia, cakupan kegiatan perusahaan ini meliputi layanan sistem reservasi yang terkomputerisasi, penyewaan peralatan komputer yang digunakan oleh agen-agen perjalanan, menyediakan fasilitas pelatihan pegawai untuk agen-agen perjalanan serta menyediakan bantuan teknis dalam sistem pemesanan tiket terkomputerisasi. PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia berdiri tanggal 26 April 2002.PT. Aero Systems Indonesia (ASYST) didirikan pada tahun 2005. Kegiatan ASYST meliputi layanan konsultasi dan sistem teknik teknologi informasi serta layanan pemeliharaan penerbangan dan industri lainnya.
A.    Pengembangan Visi dan Misi PT. Garuda Indonesia Airlines
1.      Pengembangan Misi
a.       Customers
Yang menjadi pelanggan Garuda Indonesia adalah pelanggan kalangan menegah ke atas.
b.      Products or services
Garuda Indonesia merupakan perusahaan jasa yang menawarkan layanan yang berkualitas, professional, full services, dan merupakan layanan yang berkelas Internasional. Hal ini didukung dengan adanya “Garuda Experience”.
c.       Markets
Garuda Indonesia bersaing dalam perusahaan penerbangan domestik maupun Internasional yang menargetkan pada konsumen kalangan menengah atas.
d.      Technology
Garuda Indonesia memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI tercanggih di Indonesia.
e.       Concern for survival, growth, and profitability
Untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kemampuan untuk mengahsilkan laba (profitabilitas) Garuda Indonesia memiliki beberapa anak perusahaan diantaranya adalah PT. Aerowisata, PT. Abacus DSI, PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan PT. Aero System Indonesia.
f.       Philosophy
Garuda Indonesia sudah mempunyai kepercayaan yang baik di mata konsumen, ini dibuktikan dengan banyaknya penghargaan yang diraih oleh Garuda Indonesia.
g.      Self-concept
Dilihat dari keunggulan Garuda Indonesia yaitu maskapai penerbangan dengan full services pertama di Indonesia yang memiliki image dan prestasi yang baik di mata Internasional, maskapai penerbangan yang memiliki sertifikat IATA Operational Safety Audit.
h.      Concern for public image
Garuda Indonesia melakukan berbagai program kerjasama yang dapat menigkatkan pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. Melalui program-program CSR yang disebut Garuda Indonesia Cares ( Garuda Indonesia Peduli ), upaya pemberdayaan masyarakat dan menjaga lingkungan itu akan terus menjadi bagian dari kerja keras untuk memajukan perusahaan.
i.        Concern for employees
Bagi Garuda Indonesia, para karyawan merupakan asset yang berharga. Ini dibuktikan dengan perekrutan yang dilakukan berdasarkan strategi dan tujuan Garuda Indonesia. Dalam pandangan Garuda Indonesia, karyawan dapat dilihat sebagai modal manusia, menyiratkan bahwa karyawan Garuda Indonesia memiliki pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan kerja potensial yang dapat mendukung produktivitas perusahaan. Agar menjadi modal berharga dengan kontribusi yang kuat untuk organisasi, setiap karyawan harus memiliki semangat kerja yang sehat dan karenanya akan cukup kompeten untuk organisasi.

2.      Pengembangan Visi
Dari sisi Visi, dapat dikatakan bahwa PT Garuda Indonesia sudah baik. Dapat dilihat dari apa yang ingin dicapai PT Garuda Indonesia di masa depan, yaitu sebagai penyedia jasa penerbangan pilihan utama.
B.     Identifikasi Peluang dan Tantangan Eksternal PT. Garuda Indonesia Airlines
1.      Peluang
1.1. Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh
1.2. Adanya Asean Economic Community 2015.
1.3. Pertumbuhan pasar penerbangan udara cukup pesat.
1.4. Industri Penerbangan Asia Pasifik berkembang dengan cepat
2.      Ancaman
2.1 Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung dengan Pertamina.
2.2. Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan.
2.3. Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain.
2.4. Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis global.

C.     EFE Matrix

Faktor-faktor Eksternal
Bobot
Pangkat
Nilai




Peluang



1.      Bukan maskapai yang dilarang terbang dinegara tertentu
0,1
4
0,4

0,1
3
0,3

0,1
4
0,4
2.      Industri Penerbangan Asia Pasifik berkembang dengan cepat
0,2
3
0,6
Ancaman



1.      Bahan bakar tergantung pasokan dari pertamina
0,1
2
0,2
2.      Adanya bencana Alam
0,1
2
0,2
3.      Maskapai penerbangan local yang menawarkan harga lebih murah
0,15
2
0,3
4.      Maskapai asing yang melakukan penetrasi ke pasar indonesia
0,15
2
0,3
Total
1

2,7

D.    Competitive Provide Matrix

Garuda Indonesia (GA)
Emirates (EK)
Korean Air (KE)
Critical Success Factors
Bobot
Peringkat
Nilai
Peringkat
Nilai
Peringkat
Nilai
1.      Armada, teknologi komunikasi dan standar keamanan
0,1
4
0,4
4
0,4
4
0,4
2.      Brand Reputation
0,1
4
0,4
4
0,4
3
0,3
3.      In-Flight/Cabin Services
0,05
4
0,2
4
0,2
3
0,15
4.      Kualitas dan pengalaman manajemen
0,1
3
0,3
4
0,4
3
0,3
5.      Route System
0,1
3
0,3
4
0,4
4
0,4
6.      Strategic Alliances
0,1
4
0,3
4
0,4
4
0,4
7.      Rasio finasial
0,1
2
0,2
3
0,4
2
0,2
8.      Price competitive
0,1
3
0,3
4
0,4
2
0,2
9.      Diversifikasi produk
0,05
2
0,1
4
0,2
3
0,15
10.  Airport Services
0,05
3
0,15
3
0,15
3
0,15
11.  Kegiatan pemasaran dan promosi
0,1
4
0,4
4
0,4
3
0,3
12.  Online ticketing
0,05
4
0,2
4
0,2
4
0,2
TOTAL
1

3,25

3,95

3,15
            Alasan memilih Emirates (EK) dan Korean Air (KE) sebagai Competitive Provide Matrix Garuda Indonesia:
Kami memilih Emirates Airlines dalam Competitive Provide Matrix karena Emirates merupakan maskapai penerbangan yang sudah sangat terkenal dunia Internasinal. Maskapai penerbangan milik Pemerintah Dubai ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sekitar era 2000-an disaat maskapai lain berjuang untuk bertahan dari kebangkrutan. Hingga sekarang, Emirates Airlines telah melayani rute penerbangan hamper diseluruh dunia.
Kami juga memilih Korean Air dalam Competitive Provide Matrix karena Korea Air merupakan salah satu dari beberapa maskapai dengan rating bintang empat dari Skytrax yang merupakan pesaing dari Garuda Indonesia yang juga merupakan maskapai rating bintang empat di Asia.
E.     Kelemahan dan Kekuatan Internal PT. Garuda Indonesia Airlines
1.      Kekuatan
1.1. Maskapai penerbangan dengan full service pertama di Indonesia
1.2. Maskapai Penerbangan yang memiliki sertifikat IATA Operational Safety Audit.
1.3. Maskapai Penerbangan yang memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik sesuai dengan standar maskapai full service.
1.4. Memiliki image dan prestasi yang baik di mata Internasional.
1.5. Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang didasarkan keramahtamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan “Garuda Indonesia Experience” yang didasarkan pada 5 senses yaitu sight, sound, smell, taste, and touch, menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain.
1.6. Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI tercanggih di Indonesia.
1.7. Maskapai Penerbangan yang memiliki layanan “Immigration on Board” yang merupakan inovasi Garuda dan merupakan satu-satunya di dunia, yaitu layanan pemberian visa di atas pesawat.
1.8. Diakui oleh dunia Internasional.
2.      Kelemahan
2.1. Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
2.2. Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.
2.3. Beban keuangan meningkat hingga 100 % ditahun 2013.




F.     IFE Matrix





Faktor-faktor Internal
Bobot
Peringkat
Nilai
Kekuatan



1.      Penerbangan dengan full servis pertama di Indonesia
0,05
3
0,15
2.      Memiliki sertifikat IATA Operational Safety Audit
0,1
4
0,4
3.      Memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik sesuai standar maskapai full service
0,1
4
0,4
4.      Memiliki image dan prestasi yang baik dimata Internasional
0,1
4
0,4
5.      Memiliki cirri khas tersendiri disbanding dengan maskapai penerbangan lain
0,05
3
0,15
6.      Memiliki teknilogi informasi yang mutakhir
0,05
3
0,15
7.      Memiliki layanan “immigration On Board”
0,1
3
0,3
8.      Diakui oleh dunia Internasional
0,15
4
0,6
Kelemahan



1.      Tingginya tingkat utang lancar
0,1
2
0,2
2.      Ketergantungan system otomatisasi
0,05
2
0,1
3.      Beban keuanga meningkat hingga 100 % ditahun 2013
0,15
2
0,3
Total
1

3,15

G.    Analisis SWOT dan BCG Matrix
1.      Analisis SWOT
Internal














Eksternal
Strength
1.        Maskapai penerbangan dengan full service pertama di Indonesia.
2.        Maskapai Penerbangan yang memiliki sertifikat IATA Operational Safety Audit.
3.        Maskapai penerbangan yang memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik sesuai dengan standar maskapai full service.
4.        Memiliki image dan prestasi yang baik di mata Internasional.
5.        Diakui oleh dunia Internasional.
Weakness
1.        Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan hutang yang masih harus dibayar.
2.        Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.
3.        Beban keuangan meningkat hingga 100% di tahun 2013.
Opportunities
1.        Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh.
2.        Adanya Asean Economic Community 2015.
3.        Pertumbuhan pasar penerbangan udara cukup pesat.
4.        Industri Penerbangan Asia Pasifik berkembang dengan cepat.
Strategi S-O
1.        Menambah rute regional dan internasionalnya agar memberikan pelanggan sekaligus mempromosikan layanan Garuda Indonesia dengan snagat baik khususnya di Negara yang tergabung dalam ASEAN Economic Community 2015. (S2O2)
2.      Terus mempertahankan standar keselamatan dan keamanan yang tinggi sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan. (S4O4)
Strategi W-O
1.        Mengurangi beban operasional dan keuangan secara proporsional untuk menekan harga jual tiket yang lebih kompetitif kepada pelanggan. (W3O3)
Threat
1.        Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung dengan Pertamina.
2.        Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan.
3.        Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain.
4.        Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis global.
Strategi S-T
1.        Menambah jumlah armada Indonesia dengan pesawat yang memiliki kapasitas yang lebih besat agar dapat lebih banyak mengangkut penumpang. (S4T3)
2.        Membuka rute-rute penerbangan yang baru yang belum banyak dibuka oleh maskapai penerbangan lainnya. (S5T4)
3.      Melakukan promosi khusus yang menarik perhatian pelanggan. (S1T2)
Strategi W-T
1.        Mengatur beban operasional dengan efektif dan efisien agar harga jual tiketnya tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan maskapai asing lainnya yang mungkin menawarkan harga jual tiket untuk rute penerbangan yang sama yang lebih murah. (W1T4)

2.      Analisis BCG Growth-Share Matrix
a.       Stars
Merupakan unit bisnis di dalam suatu perusahaan korporasi yang memiliki pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif yang tinggi. Pada hal ini yang masih memiliki pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif yang tinggi yaitu Garuda Indonesia sendiri yang memperlihatkan kemampuan perusahaan memiliki “long-run opportunities” terbaik dalam hal pertumbuhan.
b.      Cash Cows
Merupakan unit bisnis di dalam suatu perusahaan korporasi yang memiliki tingkat pertumbuhan pasar kecil tetapi memiliki pangsa pasar relatif yang besar. Pada “cash cows” ini yaitu semua anak perusahaan Garuda Indonesia memiliki pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif yang besar salah satuya adalah PT. Aerowisata yang masih bekembang dengan baik dalam industri pariwisata seperti bidang perhotelan, jasa boga, transportasi darat, dan agen perjalanan.
c.       Question Marks
Merupakan unit bisnis di dalam suatu perusahaan korporasi yang memiliki tingkat pertumbuhan pasar tinggi tetapi masih memiliki pangsa pasar relatif yang kecil. Pada “question marks” ini tidak ada karena baik Garuda Indonesia maupun anak perusahaannya bergerak dalam industri yang pertumbuhan pasarnya tinggi dan besar.
d.      Dogs
Merupakan unit bisnis di dalam suatu perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan pasar kecil serta memiliki pangsa pasar relatif yang rendah. Untuk “dogs” sendiri bagi Garuda Indonesia tidak ada karena baik Garuda Indonesia maupun anak perusahaan sudah memiliki pasar dan pangsa pasar relatif yang baik.
H.    Strategi Spesifik dan Tujuan Jangka Panjang
1.      Strategi Spesifik:
1.1. Garuda Indonesia secara konsisten meningkatkan standar layanan untuk menjadi maskapai dengan layanan kelas dunia.
1.2. Meluncurkan berbagai inisiatif.
1.3. Menargetkan ketepatan penerbangan (on time performance / OTP).
2.      Tujuan Jangka Panjang:
2.1. Menjadi maskapai dengan standar layanan kelas dunia.
2.2. Pengembangan usaha dengan memfokuskan keanggotaan Garuda Indonesia sebagai anggota aliansi global.
2.3. Memperluas network coverage perusahaan.
2.4. Menjaga konsistensi terhadap kualitas produk dan pelayanan dari sisi operasional.

I.       Spesifikasi Rekomendasi Dapat di Terapkan dan Memperoleh Hasil Yang Diinginkan
1.      Untuk meningkatkan standar layanan kelas dunia, Garuda Indonesia harus memiliki nilai-nilai dasar yaitu tepat waktu dan aman (tentang produk), cepat dan tepat (tentang proses), bersih dan nyaman (tentang pembangunan), serta andal, professional, dan siap membantu (tentang staf).
2.      Untuk meluncurkan berbagai inisiatif dalam memperluas network coverage yaitu dengan mendatangkan pesawat-pesawat baru dan membuka rute-rute penerbangan baru.
3.      Garuda Indonesia berusaha melakukan penerbangan dengan tepat waktu. Artinya, penerbangan dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

J.      Tujuan Tahunan Yang Spesifik dan Kebijakan Selama Satu Tahun Ke Depan
PT. Pertamina (Persero) dan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk menandatangani perjanjian pemanfaatan asset bersama kedua perusahaan. Bandara Pondok Cabe dan beberapa bandara lain milik Pertamina akan dikelola sebagai destinasi penerbangan Garuda Indonesia. Tahun 2016 Garuda Indonesia resmi menggunakan bandara tersebut sebagai bandara komersial.Kerja sama dengan Pertamina ini akan membantu pengembangan bisnis dan operasional Garuda Indonesia.
K.    Tahapan-tahapan Untuk Review dan Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi dilakukan dengan menilai tingkat pelayanan perusahaan.Garuda Indonesia mempunyai pelayanan yang memuaskan, ini didukung dengan adanya konsep “Garuda Indonesia Experience” yang menyajikan aspek-aspek terbaik dari Indonesia kepada penumpang. Mulai dari saat reservasi penerbangan hingga tiba di bandara tujuan, para penumpang akan dimanjakan dengan pelayanan yang tulus dan bersahabat yang menjadi ciri keramahan Indonesia.
Alat ukur selanjutnya adalah pangsa pasar perusahaan, peningkatan pangsa pasar perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan mampu memperluas positioningnya dan jangkauan konsumennya.Garuda Indonesia mencatat peningkatan pangsa pasar pada kuartal I tahun 2015 sebesar 44% karena adanya penambahan 18 unit pesawat tahun ini yang terdiri dari 5 pesawat wide body dan 13 narrow body. Ini naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 37%.
Kinerja Garuda Indonesia dapat dikatakan sudah baik didukung dengan staf-staf yang memiliki kemampuan yang handal dan berkualitas.Selain itu, standar Garuda Indonesia sudah sesuai dengan standar Internasional, seperti pada visi Garuda Indonesia yang ingin menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia.





















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Garuda Indonesia merupakan salah satu perusahaan jasa penerbangan yang sudah bertaraf Internasional yang mengutamakan kualitas dan kepuasan pelanggan.Garuda Indonesia sudah mampu untuk memenuhi apa yang menjadi harapan pelanggan, hal ini ditandai dengan banyaknya pelanggan yang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan Garuda Indonesia.

B.     Saran
Diharapkan Garuda Indonesia tetap mengontrol dan melakukan perbaikan dalam segi pelayanan dan kualitas.Garuda Indonesia tidak boleh cepat merasa puas dengan keberhasilan yang telah di raih agar visi Garuda Indonesia semakin nyata dalam perjalan hidup Garuda Indonesia.













DAFTAR PUSTAKA


Filsufgaul. 2012. “Garuda Indonesia Airways dalam Perspektif Inovasi, Restrukturisasi, dan  Transformasi Kepemimpinan”. https://filsufgaul.wordpress.com/2012/12/15/garuda-indonesia-airways-dalam-perspektif-inovasi-restrukturisasi-dan-transformasi-kepemimpinan/ (diakses pada tanggal 27 November 2015)
Berbudi, Sahabat. 2012. “Makalah Pelayanan Terbaik PT Garuda Indonesia”. http://sahabatberbudi.blogspot.co.id/2013/03/makalah-pelayanan-terbaik-ptgaruda.html (diakses pada tanggal 2 Desember 2015)
Nurrachmawati, Suri. 2013. “Analisis Strategi Industri Garuda Indonesia”. http://www.slideshare.net/surinurrachmawati/analisis-strategi-industri-garuda (diakses pada tanggal 27 November 2015)
Sandy, Yuven. 2014. “Evaluasi Strategi “. http://yuvensandy.blogspot.co.id/2014/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_8.html (diakses pada tanggal 1 Desember 2015)
Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Penerbit Erlangga. Jakarta



















Pertanyaan-pertanyaan

1.      Noor Indah Fitriani
Mengapa Garuda Indonesia harga tiketnya mahal sedangkan Garuda Indonesia banyak mensponsori acara-acara traveling?
Jawab : Karena Garuda Indonesia memiliki layanan yang berkualitas, profesional, full services, dan merupakan penerbangan yang bertaraf Internasional sehingga wajar saja bila harga tiket Garuda Indonesia mahal dibandingkan maskapai penerbangan lainnya.
2.      Icha Puspaning Dewanti
Apa penyebab hutang lancar Garuda Indonesia pada tahun 2013 meningkat? Berdampak pada apa saja?
Jawab : Penyebab dari hutang lancar Garuda Indonesia karena beban usaha meningkat, sehingga berdampak pada harga tiket yang relatif mahal. Dari harga tiket yang mahal tersebut Garuda Indonesia dapat menutupi hutang-hutangnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar